Sabtu, 17 Oktober 2009

Prarancangan Pabrik Butynediol dari Formaldehyde dan Acetylene

Butynediol merupakan bahan yang cukup penting dalam sintesis bahan-bahan organik, seperti butanediol, tetrahydrofuran, dan pyrolidone. Pabrik ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk diekspor karena selama ini untuk memenuhi kebutuhan butynediol didalam negeri, pemerintah mengimpor dari luar negeri. Pabrik butynediol diharapkan akan memacu tumbuhnya industri hilir yang memanfaatkan butynediol sebagai bahan baku, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja yang baru, dan dapat menambah pendapatan daerah setempat.

Pabrik butynediol dari acetylene dan formaldehyde dirancang dengan kapasitas 40.000 ton/tahun. Pabrik beroperasi kontinyu selama 330 hari per tahun. Proses pembuatan butynediol dijalankan dalam reaktor fixed bed single tube, irreversible, dengan kondisi operasi berlangsung pada range suhu 90-130 oC dan pada tekanan 2 atm. Sifat reaksi eksotermis, non adiabatis sehingga dibutuhkan pendingin untuk menjaga agar suhu di dalam reaktor tetap pada range suhu yang diinginkan. Kemudian hasil dari reaktor dipisahkan dalam separator. Hasil atas separator berupa gas bereaksi dengan udara menjadi flare dan hasil bawah separator yang berupa cairan diumpankan ke menara distilasi. Dari hasil bawah menara distilasi diperoleh produk butynediol dengan kemurnian yang diinginkan di pasaran (45 %). Hasil atas menara distilasi dipisahkan kembali untuk memperoleh produk samping berupa methanol dengan kemurnian sebesar 99 %. Pabrik ini digolongkan beresiko rendah karena beroperasi pada kondisi suhu dan tekanan yang tidak terlalu tinggi serta sifat bahan baku dan produk yang tidak terlalu berbahaya.

Pabrik butynediol membutuhkan bahan baku acetylene sebanyak 5.502,80 ton/tahun dan formaldehyde sebanyak 42.542,78 ton/tahun. Selain itu dibutuhkan juga katalis berupa Copper Acetylide sebanyak 42,464 ton/tahun. Utilitas yang dibutuhkan adalah air sebanyak 5.450.135,865 ton/tahun, steam sebanyak 325.339,2071 ton/tahun, bahan bakar sebanyak 6.719,1562 ton/tahun, udara tekan sebanyak 4.950 ton/tahun dan listrik sebesar 564 kW diperoleh dari PLN dan disediakan sebuah generator set sebagai cadangan.

Pabrik direncanakan didirikan di Kawasan Industri Gresik ( KIG ), Jawa Timur dengan luas tanah 1,2 Ha. Pabrik direncanakan berbebtuk Perseroan Terbatas ( PT ) dan dengan jumlah karyawan sebanyak 68 orang.

Dari analisis ekonomi, pabrik butynediol ini membutuhkan modal tetap sebesar Rp 185.872.819.104,35 dan modal kerja sebesar Rp 94.355.315.211,67. Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 80.004.829.979,55 / th. Keuntungan sesudah pajak sebesar Rp 48.002.897.987,73 / th. Analisis kelayakan ini memberikan hasil bahwa Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 43,04 % dan setelah pajak sebesar 25,83 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,89 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 2,79 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 43,39 % kapasitas, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 22,34 % kapasitas. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 37,7 %. Berdasarkan data–data di atas maka pabrik butynediol dari acetylene dan formaldehyde cukup layak untuk didirikan.

2 komentar:

  1. boleh tau berapa kebutuhan formaldehyde dalam negeri sekarang ini ga ya? thx..

    BalasHapus
  2. wah maaf baru terbaca comment nya. blog ini sudah sangat lama tidak diaktifkan, rencana baru mau diaktifkan lagi

    BalasHapus